Saat ada berita akan adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL), seringkali terlihat iklan di koran atau ketika berjalan – jalan ke toko elektronik menawarkan alat penghemat listrik. Dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Yang menjadi pertanyaan adalah Apakah benar alat penghemat listrik tersebut mampu menghemat listrik?
Umumnya, penjual memberi penekanan informasi bila alatnya bisa menghemat listrik 10 % – 40 %. Bahkan juga diberi garansi dengan mengganti alat penghemat listrik yang baru bila tidak terjadi perubahan tagihan listrik dalam 1 tahun.
Di Indonesia, alat ini mulai dipasarkan sejak 2003. Berbagai merek didatangkan dari luar negeri, baik dari Jerman, Italia maupun negara Eropa lainnya. Meski ada juga buatan lokal yang mengadopsi teknologi luar. Read More
Mulai 1 Januari 2013, sudah 4 hari yang lalu tarif dasar listrik (TDL) sudah mulai naik. Kenaikan TDL ini di berlakukan secara bertahap, yaitu per 3 bulan dengan kenaikan rata-rata 4.3 % sehinga di akhir tahun di rencanakan kenaikan mencapai 15 %. Kebijakan ini di berlakukan untuk pelanggan PLN yang memiliki daya mulai 1300Va (Volt Ampere), sedangkan untuk 450 Va dan 900 Va tidak mengalami kenaikan.
Berikut ini daftar kenaikan tarif listrik per golongan untuk triwulan pertama: Read More
Hampir sebagian besar di rumah pasti memiliki minimal 1 AC (air conditioner) dan 1 kulkas (lemari es) atau setidaknya memiliki 1 lemari es. AC dan lemari es merupakan konsumsi daya listrik yang cukup besar. Biasanya di balik alat elektronik pasti ada label konsumsi daya (watt) yang di butuhkan yang terletak di bagian belakang. Untuk itu jika kalian ingin memulai penghematan listrik, perhatikan pemakaina kedua perangkat tersebut, baru dari situ kita bisa mulai menghemat listrik dari penghematan yang lain atau sebagai langkah awal upaya penghematan listrik di rumah, kalian harus mengetahui jenis peralatan yang paling banyak mengkonsumsi energi. Berikut beberapa cara menghemat energi di rumah seperti dipaparkan tim Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECHI) berikut ini: Read More
Ketika mau beli barang elektronik, pasti di benak kita ingin bertanya berapa watt / daya nya butuh berapa watt? Nah, Daya listrik atau sering di sebut watt listrik adalah satuan yang seringkali menjadi pertanyaan bagi kita yang ingin membeli sebuah komponen atau alat elektronik seperti Komputer, laptop, dinamo air mesin cuci ataupun kipas angin karena dengan mengetahui daya listrik alat diatas akan sangat bermanfaat dalam memperkirakan batas maksimal dari listrik rumah dan juga kita dapat memperkirakan total biaya kebutuhan listrik rumah kita. Untuk menghitung daya listrik sangatlah mudah kita tinggal mencari tegangan listrik /voltase dan arus listrik / ampere yang dibutuhkan alat elektronik tersebut, lalu kita kalikan antara voltase dengan arus listrik, karena rumus untuk mencari daya listrik adalah :
P = V . I
P = Daya listrik dengan satuan Watt (W) V = Tegangan listrik dengan satuan Volt (V) I = Arus listrik dengan satuan Ampere (A)
Misal jika kita mempunyai adaptor dengan voltase 12V dan ampere 2A maka daya listrik / watt adalah : 12 x 2 = 24 Jadi daya listrik adaptor tersebut maksimal 24W, semoga informasi diatas dapat membantu menghitung watt atau daya listrik
Bulan ini adalah pertama kali saya menggunakan listrik prabayar. Untuk proses migrasi nya , pindah ke listrik prabayar tidak di pungut biaya alias GRATIS. Saya akan berbagi infomasi untuk Anda yang akan migrasi ke listrik prabayar atau hanya sekedar mencari informasi saja. Banyak orang bertanya tentang hal ini termasuk saya 🙂 Bagaimana cara menghitung kWH listrik prabayar?
Tabel di bawah ini adalah TDL 2010 (Tarif Dasar Listrik) yang berlaku saat ini untuk keperluan rumah tangga .
Tarif Dasar Listrik untuk keperluan rumah tangga. (klik untuk memperbesar)
Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimum (RM): RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. **) Diterapkan Rekening Minimum (RM): RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung. H1 : Persentase batas hemat terhadap jam nyala rata-rata nasional x daya tersambung (kVA). H2 : Pemakaian listrik (kWh) – H1. Besar persentase batas hemat dan jam nyala rata-rata nasional ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. sumber
Saya sudah beli voucher listrik prabayar seharga Rp 100.000 Golongan R1/TR dengan daya 2.200 VA dan mendapatkan 112.6 kWH Ternyata Rumus perhitungan kWH listrik prabayar adalah seperti ini: [(Nominal – Adm Bank) – PPJ x (Nominal-Adm Bank)] / Biaya Per KWh Admin bank : Rp 1.600,- PPJ (Pajak Penerangan Jalan) untuk setiap daerah bervariatif dengan jumlah maksimal 10% dari biaya nominal tergantung dari daerah/kota. Karena saya tinggal di Mojokerto, PPJ nya 9 Biaya per kWH : Rp 795,-